Thursday, December 30, 2010

Review Game : Merapi Joe

Merapi Joe

Spesifikasi game:
Judul Game
: Merapi Joe
Genre
: Visual Novel
Tema
: Edukasi Sosial Merapi
Tim Pengembang:
Story Design
: Putri Nikensasi
Multimedia
: Retno Mumpuni
App development
: Iq Pulshashi
Model
: mahasiswa/mahasiswi gamedev’10 Informatika ITS
Pembimbing
: Imam Kuswardayan, S.Kom, M.T

Merapi Joe adalah sebuah game edukasi yang menceritakan tentang seorang anak bernama Jonatahan atau akrab dipanggil Joe. Dia adalah seorang anak Jakarta yang sangat kaya raya. Karena kehidupannya ini, maka Joe terbentuk menjadi seorang yang acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Dan pada alur cerita game ini, Joe sering kali dihadapi pada dilema permasalahan, apakah dia bisa menjadi seseorang yang peduli terhadap lingkungannya, khususnya dalam menanggulangi masalah : Meletusnya Gunung Merapi.



Joe terketuk hatinya untuk bisa menjadi seorang relawan di Gunung Merapi. Ia mulai menyadari, bahwa menolong sesama saudara adalah sangat penting. Akhirnya, Joe pun berangkat ke lokasi bencana untuk menolong korban letusan Gunung Merapi.


Dalam perjalanannya menolong korban letusan, dia bertemu dengan beberapa tokoh, seperti Melati (korban bencana), Bunga, Enthong (anak kecil yang ia selamatkan dari reruntuhan), Mbah Maridjan (Kakek yang ditolong dari lokasi letusan), dan beberapa tokoh lain.

Game ini dilengkapi dengan beberapa soal, di mana kita bisa memilih sesuai jawaban yang kita mau untuk menyelesaikan alur ceritanya. Ketika kita bisa membuat akhir yang baik (happy ending) maka persentase kebenaran yang kita terima adalah >65%, yang berarti kita bisa menyelesaikan soal sebanyak 7 butir. Namun, ketika jawaban yang kita pilih tidak sesuai dengan alur cerita yang sebenarnya, maka pemain hanya akan mendapatkan kurang dari 7 soal, dan akhir cerita yang ada bukanlah happy ending. 

Kelebihan dari game ini adalah, sang pembuat bisa menampilkan visualisasi yang tepat untuk pemain. Terlebih jika pemain dari game ini adalah anak-anak. Kita diajarkan bagaimana hubungan antara moral yang baik dan realita yang ada. Karena selama ini, norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sudah sangat jauh dari moral dan adat istiadat bangsa kita. Mungkin ketika kita membaca soal-soal yang terdapat dalam game ini, sangat terasa mudah untuk dijawab, namun pada hakikatnya jika kita amati, pernyataan-pernyataan yang kita pilih akan sulit kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Foto-foto yang ditampilkan sangat mewakili keadaan sebenarnya di lokasi bencana, sehingga pemain akan ikut merasakan dan membayangkan kejadian di lokasi letusan. Terlebih, pembuat game ini memberikan sound effect berupa music dan lagu-lagu yang sesuai dengan alur cerita yang ada.

Kekurangan dari game edukasi visual novel ini adalah, game ini kurang memberikan tantangan tersendiri, khususnya bagi para gamers yang biasa bermain game dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Game ini hanya menampilkan soal-soal yang bisa dibilang seperti soal-soal pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan anak SD saja. Mungkin jika game ini disebarkan di lingkungan mahasiswa, mereka akan tertawa dan berkomentar “Ini mah bukan game…”.

Menurut saya, game ini adalah merupakan aksi peduli mahasiswa kepada para korban bencana Merapi yang cukup kreatif. Karena, segala bentuk pertolongan, walaupun itu hanya dalam bentuk sosialisasi seperti ini, hal ini akan sangat membantu mereka di sana . (:

No comments:

Post a Comment